Selamat Datang Di Blog Berbagi Ilmu Pengetahuan, Semoga Materi Dari Blog Ini Bisa Berguna Bagi Anda.
Tampilkan postingan dengan label Lainnya. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Lainnya. Tampilkan semua postingan

Jumat, 18 September 2009

Pelajaran Baik

Posted by Irfan Kurniadi 23.25, under | No comments

Hal yang sangat menyedihkan adalah saat kau jujur pada temanmu, dia berdusta padamu. Saat dia telah berjanji padamu, dia mengingkarinya. Saat kau memberikan perhatian, dia tidak menghargainya.

Hal yang sangat menyakitkan adalah saat kau mengirimkan e-mail pada temanmu, dia menghapus tanpa membacanya. Saat kau membutuhkan jawaban dari e-mailmu, dia tidak menjawab dan mengacuhkannya.

Saat bertemu dengannya dan ingin menyapa, dia pura2 tidak melihatmu. Saat kau mencintainya dengan tulus tapi dia tidak mencintamu. Saat dia yang kau sayangi tiba2 mengirimkan kartu undangan pernikahannya.

Hal yang sangat mengecewakan adalah kau dibutuhkan hanya pada saat dia dalam kesulitan. Saat kau bersikap ramah, dia terkadang bersikap sinis padamu.

Saat kau butuh dia untuk berbagi cerita, dia berusaha untuk menghindarimu. Jangan pernah menyesali atas apa yang terjadi padamu.. Sebenarnya hal-hal yang kau alami sedang mengajarimu. Saat temanmu berdusta padamu atau tidak menepati janjinya padamu atau dia tidak menghargai perhatian yang kau berikan, sebenarnya dia telah mengajarimu agar kau tidak berprilaku seperti dia.

Saat temanmu menghapus e-mail yang kau kirim sebelum membacanya atau saat bertemu dengannya dan ingin menyapa, dia pura2 tidak melihatmu. Sebenarnya dia telah mengajarkanmu agar tidak berprasangka buruk & selalu berpikiran positif bahwa mungkin saja dia pernah membaca e-mail yang kau kirim atau mungkin saja dia tidak melihatmu.

Dan saat dia tidak menjawab e-mailmu. sebenarnya dia telah mengajarkanmu untuk menjawab e-mail temanmu yang membutuhkan jawaban walaupun kau sedang sibuk dan jika kau tidak bisa menjawabnya katakan kalau kau belum bisa menjawabnya jangan biarkan e-mailnya tanpa jawaban karena mungkin dia sedang menunggu jawabanmu.

Saat kau mencintainya dengan tulus tapi dia tidak mencintaimu atau dia yang kau sayangi tiba2 mengirimkan kartu undangan pernikahannya. sebenarnya sedang mengajarimu untuk ikhlas menerima rencana-Nya.

Saat kau bersikap ramah tapi dia terkadang bersikap sinis padamu sebenarnya dia sedang mengajarimu untuk selalu bersikap ramah pada siapapun. Saat kau butuh dia untuk berbagi cerita, dia berusaha untuk menghindarimu, sebenarnya dia sedang mengajarimu untuk menjadi seorang teman yang bisa diajak berbagi cerita, mau mendengarkan keluhan temanmu dan membantunya.

Bila kau dibutuhkan hanya pada saat dia sedang dalam kesulitan, sebenarnya juga telah mengajarimu untuk menjadi orang yang arif & santun, kau telah membantunya saat dia dalam kesulitan.

Begitu banyak hal yang tidak menyenangkan yang sering kau alami atau bertemu dengan orang2 yang menjengkelkan, egois dan sikap yang tidak menyenangkan. Dan betapa tidak menyenangkan menjadi orang yang dikecewakan, disakiti, tidak dipedulikan/dicuekin, tidak dihargai, atau bahkan mungkin dicaci dan dihina. Sebenarnya orang2 tsb. sedang mengajarimu untuk melatih membersihkan hati & jiwa, melatih untuk menjadi orang yang sabar dan mengajarimu untuk tidak berprilaku seperti itu.

Mungkin Tuhan menginginkan kau bertemu orang dengan berbagai macam karakter yang tidak menyenangkan sebelum kau bertemu dengan orang yang menyenangkan dalam kehidupanmu dan kau harus mengerti bagaimana berterimakasih atas karunia itu yang telah mengajarkan sesuatu yang paling berharga dalam hidupmu.


by dewi

Minggu, 06 September 2009

Mari Intip Apa Yang Ia Lihat

Posted by Irfan Kurniadi 00.16, under | No comments

Anda tentu tak ingat apa yang terjadi pada tahun-tahun pertama kehidupan Anda. Karena itu, ketika Anda melihat anak Anda tumbuh, Anda tak tahu apa yang sedang ia alami dan apa sih yang ada dibenaknya ketika Anda pamit untuk pergi kerja?

0-6 Bulan
Tiga bulan pertama kehidupan bayi Anda memang agak membingungkan baginya. Ia belum bisa membedakan pagi dan malam. Semua yang ia lihat tidak jelas. Sebagian besar waktunya dihabiskan dengan tidur, menyusu, dan buang air. Cakupan perhatiannya amat pendek, begitu juga dengan memorinya. Misalnya, ia bisa lupa apa yang baru saja ia lihat begitu ia menoleh ke arah lain.

Bagaimanapun, pada usia ini ia mulai mengerti bahwa ia begitu penting karena Anda selalu merespon terhadap apa yang ia butuhkan dan Anda selalu memberikan ia banyak perhatian. Ia akan membalas perhatian Anda dengan senyuman-senyuman pertamanya. Ia juga mulai mencari caranya sendiri untuk mendapatkan perhatian Anda, misalnya dengan teriakan kecil atau menggoyangkan badannya.

6-12 Bulan
Pada usia ini, jangan kaget kalau ia menangis bila Anda tinggal. Ia pikir bila Anda pergi, Anda akan pergi selamanya. Yang ia mengerti, jika ia tidak melihat sesuatu, hal itu tidak akan ada lagi. Buat ia mengerti konsep yang benar dengan bermain cilukba!

Yang mengagumkan, pada usia ini ia sudah mulai mengenal hukum fisika. Riset menunjukkan, pada usia enam bulan, seorang bayi akan kaget melihat ada benda yang terlempar tapi tidak jatuh ke tanah. Ya, ia sudah mengerti hukum gravitasi! Mendekati ulang tahun pertamanya, bayi Anda dapat mengerti perintah-perintah Anda (dan bagaimana untuk melawannya!). Meski tidak yakin ia mengerti kata-kata Anda, Anda perlu konsisten terutama mengenai larangan melakukan sesuatu yang berbahaya mengingat ia makin banyak gerak dan mulai dapat berjalan.

12-18 Bulan
Mayoritas balita sudah tahu sekitar 200 kata pada saat mereka mulai berbicara. Tapi karena kosakatanya terbatas, anak Anda bisa jadi menggunakan satu kata untuk banyak hal. Misalnya ia memanggil ayahnya "papa", ia bisa juga memanggil pak supir dengan "papa" hanya karena ia tidak tahu harus panggil apa. Seiring dengan meningkatnya kemampuan bahasa, perilaku anak Anda juga makin teratur. Ia bisa merangkai dua gagasan dan membuat rencana. Misalnya, ia ingat bahwa ia meninggalkan bonekanya di depan TV lalu ia pergi ke sana dan mengambilnya.

Pada fase usia ini, anak semakin mandiri. Ia lebih banyak beraksi ketimbang bereaksi. Ia akan bereksperimen pada banyak benda di rumah. Tidak perlu memarahinya jika Anda menemukan ia sedang memasukkan biskuit ke dalam DVD player. Beri penjelasan mengapa makanan tidak boleh jadi satu dengan alat elektronik. Ia akan belajar dari trial and error bagaimana benda-benda dapat bekerja dan benda mana yang cocok dengan yang lain.

18 Bulan Ke Atas
Sekitar usia 21 bulan, anak Anda akan mengucapkan kata-kata dan membentuk kalimat sederhana. Ia akan merespon pertanyaan yang Anda berikan dan mungkin juga bertanya kepada Anda ("Mama makan apa?"). Ia akan bisa membedakan warna dan belajar angka satu sampai 10. Ia sudah bisa mengerti konsep yang lebih rumit seperti ukuran benda-benda.

Pada usia 21-23 bulan, anak Anda akan mengerti siapa yang ia lihat di cermin. Sebelumnya, ia melihat bayangan di cermin sebagai orang yang berbeda. Ia akan mengenali pula foto-foto terbaru dari dirinya. Ia sekarang memiliki perasaan dan mulai bisa berempati. Namun ia masih belum mengerti bahwa perilakunya bisa berdampak bagi dirinya atau orang lain. Misalnya, kalau ia memukul Anda dan ia tidak merasa sakit, ia tidak mengerti kenapa Anda kesakitan. Kesadaran dirinya sebagai orang yang mandiri dengan keinginan-keinginannya sendiri kadang bisa menjengkelkan. Meski waktu-waktu seperti ini menyulitkan, Anda perlu ingat bahwa perilaku anak Anda sangatlah natural. Ajari ia dengan sabar dan lambat laun ia akan mengerti bahwa orang lain juga memiliki perasaan.

by Mas2 Jawa

Selasa, 07 Juli 2009

Alam Bawah Sadar

Posted by Irfan Kurniadi 23.25, under | No comments

Pernah dengar perkataan alam bawah sadar tidak, maksud saya bukan sesuatu yang bersifat gaib atau magic tapi alam bawah sadar di dalam fikirian manusia. mungkin saya dan anda bukan orang pertama yang mempertanyakannya. Menurut diskusi dengan beberapa sahabat ternyata pikiran manusia itu dapat di katakan sebuah perpustakaan yang cangih, atau mungkin lebih tepatnya mesin search engine yang paling muhtahir, yang memiliki sistem operating sistem sendiri mungkin lebih canggih dari Windows keluaran dari microsoft. nah di suatu perpustakaan atau mesin pencari kita hanya bisa mengakses data atau keyword yang kita cari, sisa data yang tidak terpancing keluar adalah terbentuk database yang luar biasa dahsyatnya.

ibarat sebuah mesin pencari alam sadar adalah alam yang sedang kita gunakan keyword/ kata kuncinya atau jika tampilan yang muncul ketika kita menggunakan sebuah mesin pencarian, sisanya tidak terlihat atau atau tidak terdekteksi lagi, jadi alam sadar adalah alam yang ada saat suatu waktu kita perlukan. itulah sebuah ilustrasi yang menurut saya menggambarkan tentang alam sadar dan alam bawah sadar.

Lalu maksudnya apa kalau kita telah tahu tentang pengertian alam bawah sadar dan alam sadar, nah sebenarnya alam bawah sadar ini memiliki kemampuan yang luar biasa, pada kondisi-kondisi tertentu alam bawah sadar dapat bekerja, dan kabarnya otak bawah sadar mempunyai kemampuan 7 kali lebih besar dibanding otak sadar. Alam bawah sadar mengatur semua aktivitas hidup kita, bahkan saat kita sedang tidur, antara lain bernafas dan mengatur denyut jantung.

Bagi anda yang sedang berlatih berenang atau berlatih mengendari mobil, atau berlatih mengetik tanpa melihat, sadarkah anda bahwa jika anda telah bisa melakukan hal-hal seperti yang saya sebut diatas, maka yang terjadi adalah mekanisme pengerakan diri oleh alam bawah sadar kita, pembentukan alam bawah sadar keahlian dapat dilalui melalu proses sebagai berikut:

Proses tidak sadar/ tidak tahu ketika pertama belajar kita sombong dan merasa paling bisa, terkadang kita tak paham tentang apapun, ingat untuk mengetahui kita perlu yang namanya belajar, hal ini sebagi keyword/kata kunci dalam menjalanka alam bawah sadar kita. ingat saat pertama belajar mengetik dengan dua tangan tanpa melihat apa yang terjadi kita sering menganggap mudah, padahal ketika kita mencoba kita sering salah.

Proses penyadaran ketika kita tahu kita tidak bisa mengetik dengan dua tangan tanpa melihat maka kita akan melakukan pembelajaran secara pelan-pelan mulai dari melihat letak huruf, menghapal, dalam hal ini adanya prosese penyadaran dari sesuatu yang tidak sadar

Tahap Pemahiran Ketika kita sudah bisa mengetik dengan 2 tangan, sudah hapal letak huruf lalu kita akan berlatih agar kita bisa mencapai suatu kemahiran tahap ini merupakan sebuah kesadaran ternyata kita telah mahir untuk mengetik dengan dua tangan tanpa melihat

Tahap membangun alam bawah sadar Tahapan terakhir dari proses ini adalah tahap merubah alam bawah sadar ke alam tidak sadar, loh kok, ketika kita telah mahir mengetik dengan dua tangan tanpa melihat tanpa sadar alam bawah sadar kita telah merekam atas kesadaran kemampuan yang kita telah miliki, ketika kita telah berlatih berulang-ulang secara otomatis semua berjalan dengan begitu saja, alam bawah sadar kita telah mengambil peranan dalam penjalanan keahlian yang kita miliki rutinitas ini membentuk suatu Kebiasaan yang dicatat dalam alam bawah sadar, yang selanjutnya dipergunakan mengikuti kode pencatatan, mengikuti program yang telah tersusun, tanpa harus menguras terlalu banyak energy dari kesadaran kita.

Seperti contoh kasus mahir mengetik dengan dua tangan tanpa melihat akan membuat kita menghemat eergi, dengan tidak sebentar-sebentar melihat tombol keyboard, atau menekan backspace untuk menghapusnya yang terjadi ketika kita membaca sebuah tulisan/menterjemah kan ide semua akan mengalir begitu saja. seperti yang saya bilang bahwa alam bawah sadar adalah sebuah data base raksaksa yang memiliki sistem operasi yang paling canggih, seperti sebuah sistem komputer yang rentan terhadap serangan virus, alam bawah sadar pun rentan terhdap serangan virus, virus apa yang bisa merusak alam bawah sadar kita, yaitu, virus ketakutan, panic, emosi yang berlebih, trauma dan fikiran negatif lainya, kalau ada virus lalu adakah anti virusnya. jawabnya ada antivirus yang paling hebat untuk menyelamatkan alam bawah sadar kita adalah sikap positif dan rasa percaya kepada diri sendiri.

Bagaimana membangun antivirus rasa percaya diri adalah dengan meyakinkan diri sendiri coba ucapkan dengan bahasa yang positif, misalnya, saya bisa, Saya jangan ucapkan hal-hal yang menjadi virus alam bawah sadar anda "saya bisa tapi...", "dia lebih baik dari saya", "apakah benar saya bisa". Kalimat kalimat terakhir yang saya contohkan akan merusak alam bawah sadar anda.

Supaya pemprograman bawah sadar dapat lebih cepat terjadi, seperti yang saya tuliskan pada kalimat diatas bangun lah rasa percaya diri, perasaan nyaman dengan diri sendiri, peraasaan bahagia, dan bayangkan apa yang anda ingin raih/lakukan maka kalau hal tersebut dilakukan secara konsisten maka alam bawah sadar anda akan menuntun anda menuju sebuah kesuksesan diperlukan emosi atau perasaan yang positif atau perasaan yang menyenangkan.

Ketika kita inginkan, ciptakan sebuah rasa bahagia, buatlah sebuah keinginan yang besar stentang sesuatu yang kita inginkan untuk tercapai. jadi untuk membangkitkan alam bawah sadar anda adalah dengan membayangkan, merasakan apa yang kita inginkan, rasakan dengan sejelas-jelasnya anda telah berhasil mewujudkan keinginan anda. dan pasrah serta berdoa kepada tuhan YME, maka akan ada jalan yang melintas dalam fikiran tentang bagai mana wewujudkanya, sebuah solusi yang lahir setelah proses membayangkan, merasakan apa yang kita inginkan, adalah sebuah jawaban dari alam bawah sadar anda, yang kemungkinan besar akan menuntun anda pada sebuah kesuksesan yang anda inginkan.

Minggu, 28 Juni 2009

Kado Ini Tidak Dijual Di Toko

Posted by Irfan Kurniadi 22.12, under | No comments

Aneka kado ini tidak dijual di toko. Anda bisa menghadiahkannya setiap saat dan tak perlu membeli! Meski begitu, delapan (8) macam kado ini adalah hadiah terindah dan tak ternilai bagi orang-orang yang Anda sayangi.

KEHADIRAN

Kehadiran orang yang dikasihi rasanya adalah kado yg tak ternilai harganya. Memang kita bisa juga hadir dihadapannya lewat surat , telepon, foto atau faks. Namun dengan berada di sampingnya, Anda dan dia dapat berbagi perasaan, perhatian dan kasih sayang secara lebih utuh dan intensif. Dengan demikian, kualitas kehadiran juga penting. Jadikan kehadiran Anda sebagai pembawa kebahagiaan.

MENDENGAR

Sedikit orang yang mampu memberikan kado ini. Sebab, kebanyakan orang lebih suka didengarkan, ketimbang mendengarkan, sudah lama diketahui bahwa keharmonisan hubungan antar manusia amat ditentukan oleh kesediaan saling mendengarkan. Berikan kado ini untuknya. Dengan mencurahkan perhatian pada segala ucapannya, secara tak langsung kita juga telah menumbuhkan kesabaran dan kerendahan hati. Untuk bisa mendengar dengan baik, pastikan Anda dalam keadaan betul-betul relaks dan bisa menangkap utuh apa yang disampaikan. Tatap wajahnya. Tidak perlu menyela, mengkritik,apalagi menghakimi. Biarkan ia menuntaskannya, ini memudahkan Anda memberikan tanggapan yang tepat setelah itu. Tidak harus berupa diskusi atau penilaian. Sekedar ucapan terima kasihpun akan terdengar manis baginya.

DIAM

Seperti kata-kata, didalam diam juga ada kekuatan. Diam bisa dipakai untuk menghukum, mengusir, atau membingungkan orang. Tapi lebih dari segalanya, Diam juga bisa menunjukkan kecintaan kita pada seseorang karena memberinya "ruang". Terlebih jika sehari-hari kita sudah terbiasa gemar menasihati, mengatur, mengkritik bahkan mengomel.

KEBEBASAN

Mencintai seseorang bukan berarti memberi kita hak penuh untuk memiliki atau mengatur kehidupan orang bersangkutan. Bisakah kita mengaku mencintai seseorang jika kita selalu mengekangnya? Memberi kebebasan adalah salah satu perwujudan cinta. Makna kebebasan bukanlah "Kau bebas berbuat semaumu". Lebih dalam dari itu, memberi kebebasan adalah memberinya kepercayaan penuh untuk bertanggung jawab atas segala hal yang ia putuskan atau lakukan.

KEINDAHAN

Siapa yang tak bahagia, jika orang yang disayangi tiba-tiba tampil lebih ganteng atau cantik? Tampil indah dan rupawan juga merupakan kado lho. Bahkan tak salah jika Anda mengkadokannya tiap hari! Selain keindahan penampilan pribadi, Anda pun bisa menghadiahkan keindahan suasana di rumah. Vas dan bunga segar cantik di ruang keluarga atau meja makan yg tertata indah, misalnya.

TANGGAPAN POSITIF

Tanpa sadar, sering kita memberikan penilaian negatif terhadap pikiran, sikap atau tindakan orang yg kita sayangi. Seolah-olah tidak ada yang benar dari dirinya dan kebenaran mutlak hanya pada kita. Kali ini, coba hadiahkan tanggapan positif. Nyatakan dengan jelas dan tulus. Cobalah ingat, berapa kali dalam seminggu terakhir anda mengucapkan terima kasih atas segala hal yang dilakukannya demi Anda. Ingat-ingat pula, pernahkah Anda memujinya. Kedua hal itu, ucapan terima kasih dan pujian (dan juga permintaan maaf) adalah kado indah yang sering terlupakan.

KESEDIAAN MENGALAH

Tidak semua masalah layak menjadi bahan pertengkaran. Apalagi sampai menjadi cekcok yang hebat. Semestinya Anda pertimbangkan, apa iya sebuah hubungan cinta dikorbankan jadi berantakan hanya gara-gara persoalan itu? Bila Anda memikirkan hal ini, berarti Anda siap memberikan kado "kesediaan mengalah". Okelah, Anda mungkin kesal atau marah karena dia telat datang memenuhi janji. Tapi kalau kejadiannya baru sekali itu, kenapa musti jadi pemicu pertengkaran yg berlarut- larut? Kesediaan untuk mengalah juga dapat melunturkan sakit hati dan mengajak kita menyadari bahwa tidak ada manusia yg sempurna
di dunia ini.

SENYUMAN

Percaya atau tidak, kekuatan senyuman amat luar biasa. Senyuman, terlebih yg diberikan dengan tulus, bisa menjadi pencair hubungan yg beku, pemberi semangat dalam keputusasaan, pencerah suasana muram, bahkan obat penenang jiwa yang resah. Senyuman juga merupakan syarat untuk membuka diri dengan dunia sekeliiling kita. Kapan terakhir kali anda menghadiahkan senyuman manis pada orang yg dikasihi?

Jumat, 12 Juni 2009

ITS HARD TO SAY I’M SORRY ??????

Posted by Irfan Kurniadi 05.57, under | No comments

Dalam pekerjaan kita sehari-hari, kita pasti pernah melakukan kesalahan, membuat marah ataupun menyakiti sesama rekan kerja kita. Kadang kita gengsi dan malas untuk berurusan lebih lanjut dengan pihak lawan perseteruan kita, apalagi Meminta Maaf kepada beliau. Tapi kadang juga walaupun kita sudah melontarkan segudang permintaan maaf, pihak seberang itu tetap “diam seribu bahasa”, seperti menerima permintaan maaf kita tapi seperti tidak terima juga. Sebuah permintaan maaf haruslah disampaikan dengan tulus dan permintaan maaf kita tersebut haruslah konsekuen untuk dijalankan. Bukan semata lip-service, sehingga beliaupun akhirnya bersedia memaafkan kita. Jika pernah Anda alami, cobalah beberapa tips berikut :

TERIMA KRITIKAN DENGAN HATI LAPANG
Dengarkanlah semua curahan hati sang lawan bicara kita. Ini adalah bagian terpenting dalam sebuah proses meminta maaf. Ini tak lepas dari rasa bersalah kita. Kita harus menerima “omelannya” terlebih jika kitalah memang penyebab masalah tersebut. Apalagi jika kita dan beliau telah berulangkali bergesekan tentang masalah yang sama.

CARI JEDA WAKTU
Apabila argumentasi memanas, otomatis adrenalin kita akan terpacu, bahkan akan melontarkan kata-kata yang akan kita sesali dikemudian hari. Temukan tempat untuk meredakan gemuruh hati dan terpisah dari beliau. Jeda waktu amat berguna untuk mencari alternative solusi daripada terus mempertahankan ego dalam argumentasi.

JANGAN DIUNGKIT
Kalau kita menginginkan hubungan yang baik bahkan lebih baik lagi untuk selanjutnya, tidak perlu mengungkit masalah yang telah berlalu. Pastikan kesepakatan ini dicapai bersama dan hindari melakukan kesalahan ke 1001 kalinya.

JABATLAH TANGANNYA
Boleh percaya boleh tidak, saat seseorang penuh dengan emosi, yang perlu kita lakukan adalah menjulurkan tangan untuk berjabat tangan dengan perlahan dan tulus. Sekalipun beliau mungkin menolaknya dikarenakan amat besar amarahnya, tapi jangan menyerah. Lakukan terus dan dapatkan jabatan tangannya. Ini akan meredakan kekesalan hatinya. Hal ini menjadi “sinyal” kepadanya bahwa sekalipun kita bersalah, tapi kita bukanlah musuhnya.

CIPTAKAN KONDUSIFITAS KOMUNIKASI
Saat beliau masih penuh dengan amarah, menghindari bertemu dengan kita, dan mengurung diri di tempatnya, mengapa tidak kita gunakan waktu tersebut untuk menyiapkan ruangan sekitar kita, termasuk rekan-rekan kerja yang lain menjadi nyaman untuk menunggunya keluar dari “persembunyiannya”

HINDARI KATA-KATA KETUS & KASAR
Udah salah, ngomongnya ketus & kasar lagi… dengan demikian kita tidak akan mencapai apa-apa. Kalau memang ingin minta maaf, jangan sekali-kali melontarkan kata-kata yang mengesalkan.

CARI KATA-KATA MANIS
Jujur pada diri sendiri sebelum menunjukan kejujuran kepada sang lawan. Pasti akan ada kata-kata manis untuk melunturkan kemarahannya. Selipkan guyonan untuk meredakan suasana yang memanas.

I AM SORRY
Tiga kata ini jangan sampai terlewatkan apalagi sampai terlupakan terucap karena kita sibuk mencari alasan-alasan untuk menjelaskan kesalahan kita saat kita berupaya untuk mendapatkan maaf darinya. Yakinkan dia kalau kita benar-benar merasa bersalah dan meminta maaf darinya. Sekian tips yang bisa saya ambil dari isi email yang saya terima beberapa hari lalu. Kita bisa bersalah tidak hanya dalam hal pekerjaan tapi juga dalam hubungan kita sehari-hari dengan rekan sekerja kita.


SELAMAT MENCOBA, SEMOGA BERMANFAAT….!!!!!

Kamis, 21 Mei 2009

Parfum, Bukan Sekedar Alkohol

Posted by Irfan Kurniadi 01.40, under | No comments

Salah satu sunah bagi kaum muslimin ketika hendak beribadah adalah menggunakan wangi-wangian. Tetapi ada yang masih meragukan, apakah wewangian yang menggunakan alkohol boleh digunakan? Bahan wewangian atau parfum saat ini sepertinya sudah menjadi bagian dari kehidupan. Pria maupun wanita biasa menggunakannya untuk berbagai keperluan. Mulai dari tujuan ibadah, pergi ke masjid, menghilangkan bau badan atau sekedar menimbulkan efek dan kesan tertentu.

Islam menganjurkan umatnya untuk menggunakan parfum sebagai bagian dari ibadah, yaitu untuk tujuan ke masjid atau keperluan menambah keharmonisan suami istri. Bahan yang sering dipermasalahkan oleh umat Islam dalam menggunakan parfum ini adalah adanya alkohol pada produk tersebut. Ada sebagian kalangan yang mengkaitkan alkohol ini dengan minuman keras (khamer), sehingga menganggapnya najis untuk dipakai. Maka berkembanglah wewangian non alkohol yang dijual di masyarakat sebagai parfum halal.

Alkohol dalam parfum berfungsi sebagai pelarut bahan-bahan esensial yang menghasilkan aroma tertentu. Banyak sekali bahan aroma parfum tersebut yang tidak larut di dalam air, tetapi hanya larut di dalam alkohol. Oleh karena itu alkohol menjadi salah satu alternatif terbaik dalam melarutkan bahan tersebut.

Sebenarnya alkohol tidaklah sama dengan khamer. Khamer atau minuman keras adalah suatu istilah untuk jenis minuman yang memabukkan. Di dalam khamer itu memang mengandung alkohol sebagai salah satu komponen yang menyebabkan mabuk. Sedangkan alkohol atau etanol merupakan salah satu senyawa kimia yang bisa berasal dari berbagai bahan. Bisa dari fermentasi khamer, fermentasi non khamer, bahkan juga terdapat secara alamiah di dalam buah-buahan matang. Oleh karena itu penggunaan alkohol teknis untuk keperluan non pangan, seperti bahan sanitasi (dalam dunia laboratorium dan kedokteran) masih diperbolehkan.

Sedangkan alkohol sebagai pelarut dalam dunia pangan, selama tidak terdeteksi di dalam produk akhir bahan makanan tersebut maka Komisi Fatwa MUI masih membolehkannya. Seperti penggunaan alkohol sebagai pelarut dalam mengekstrak minyak atsiri atau oleoresin. Demikian juga penggunaan alkohol untuk melarutkan bahan-bahan perasa (flavor). Syaratnya, alkohol tersebut bukan berasal dari fermentasi khamer (alkohol teknis) dan alkohol tersebut diuapkan kembali hingga tidak terdeteksi dalam produk akhir.

Dalam dunia parfum, alkohol hanya bersifat sebagai bahan penolong untuk melarutkan komponen wewangian. Mungkin ia masih akan ikut dan tertinggal di dalam parfum tersebut. Akan tetapi ketika digunakan, misalnya dioleskan atau disemprotkan ke badan, maka ia akan segera menguap dan habis, tinggal bahan parfumnya saja yang masih menempel.

Bukan sekedar alkohol

Bahan penyusun parfum sendiri sebenarnya cukup banyak. Secara umum parfum didapatkan dari dua kelompok besar, yaitu bahan alami (yang diekstrak dari alam) dan bahan sintetis (bahan buatan yang berasal dari bahan kimia sintetis). Sebagian kalangan menganggap bahwa alkohol inilah yang menyebabkan suatu parfum menjadi halal atau haram. Artinya jika di dalam parfum tersebut tidak ada alkohol (non alkohol), maka otomatis menjadi halal.

Anggapan ini tidak selamanya benar. Sebab bahan parfum itu sendiri, baik yang berasal dari alam maupun sintetik, berpeluang mengandung sesuatu yang haram. Selain bahan yang digunakan, proses pembuatan parfum juga mengundang kerawanan. Dalam dunia parfum kita mengenal beberapa bahan yang sering dipakai sebagai bahan esensial yang memiliki aroma dan kesan tertentu. Misalnya civet, berupa sejenis lemak yang berasal dari hewan. Biasanya dari hewan sejenis musang. Civet ini memberikan kesan tertentu di dalam parfum, sehingga menghasilkan nuansa maskulin. Sebagai sebuah lemak hewan, tentu saja perlu dikaji, apakah hewan tersebut halal atau tidak. Demikian juga cara mendapatkannya, apakah disembelih atau tidak. Sebab jika tidak sesuai dengan aturan Islam, maka civet yang berasal dari hewan haram akan menjadi najis bagi parfum yang dihasilkannya.

Salah satu proses pengambilan komponen esensial dalam parfum adalah dengan metode enfluorase. Metode ini dilakukan dengan menangkap bahan parfum yang bersifat folatil (gas yang mudah terbang) ke dalam suatu lemak padat. Cara ini dipakai untuk menghasilkan aroma tertentu yang sulit dilarutkan atau ditangkap dengan pelarut cair biasa. Nah, sekali lagi kita bertemu dengan lemak padat, yang biasanya adalah lemak hewani. Konon yang sering dipakai dalam metode ini adalah justru lemak babi!

Meskipun saat ini metode tersebut sudah mulai ditinggalkan karena mahal, namun untuk parfum-parfum tertentu yang menghendaki kemurnian dan efek tertentu, maka penggunaan metode tersebut masih dimungkinkan. Di pasaran kita sulit membedakan mana parfum yang diperoleh dari ekstraksi menggunakan pelarut cair dan mana yang menggunakan metode enfluorase. Kadang-kadang beberapa bahan tersebut dicampur-campur untuk menghasilkan efek dan karakter tertentu.

Melihat hal itu seyogyanya kita dapat menilai kehalalan parfum secara proporsional. Boleh-boleh saja pendapat yang mengharamkan penggunaan alkohol dalam parfum dengan berbagai alasannya. Tetapi kita juga harus melihat aspek lain, seperti bahan parfumnya sendiri atau proses pembuatannya yang bisa saja melibatkan bahan-bahan haram. Bahan pelarut dan penangkap komponen esensial dalam dunia parfum memang sangat dibutuhkan. Jangan sampai demi menghindari alkohol yang masih diperdebatkan kebolehannya, kita justru terjebak kepada bahan lain yang jelas-jelas haram dan najis.(Jurnal Halal LPPOM MUI)

Rabu, 08 April 2009

Benarkah Poligami Sunah?

Posted by Irfan Kurniadi 03.38, under | No comments

UNGKAPAN "poligami itu sunah" sering digunakan sebagai pembenaran poligami. Namun, berlindung pada pernyataan itu, sebenarnya bentuk lain dari pengalihan tanggung jawab atas tuntutan untuk berlaku adil karena pada kenyataannya, sebagaimana ditegaskan Al Quran, berlaku adil sangat sulit dilakukan (An-Nisa: 129).

DALIL "poligami adalah sunah" biasanya diajukan karena sandaran kepada teks ayat Al Quran (QS An-Nisa, 4: 2-3) lebih mudah dipatahkan. Satu-satunya ayat yang berbicara tentang poligami sebenarnya tidak mengungkapkan hal itu pada konteks memotivasi, apalagi mengapresiasi poligami. Ayat ini meletakkan poligami pada konteks perlindungan terhadap yatim piatu dan janda korban perang.

Dari kedua ayat itu, beberapa ulama kontemporer, seperti Syekh Muhammad Abduh, Syekh Rashid Ridha, dan Syekh Muhammad al-Madan-ketiganya ulama terkemuka Azhar Mesir-lebih memilih memperketat.

Lebih jauh Abduh menyatakan, poligami adalah penyimpangan dari relasi perkawinan yang wajar dan hanya dibenarkan secara syar'i dalam keadaan darurat sosial, seperti perang, dengan syarat tidak menimbulkan kerusakan dan kezaliman (Tafsir al-Manar, 4/287).

Anehnya, ayat tersebut bagi kalangan yang propoligami dipelintir menjadi "hak penuh" laki-laki untuk berpoligami. Dalih mereka, perbuatanbitu untuk mengikuti sunah Nabi Muhammad SAW. Menjadi menggelikan ketika praktik poligami bahkan dipakai sebagai tolok ukur keislaman seseorang: semakin aktif berpoligami dianggap semakin baik poisisi keagamaannya.Atau, semakin bersabar seorang istri menerima permaduan, semakin baik kualitas imannya. Slogan-slogan yang sering dimunculkan misalnya, "poligami membawa berkah", atau "poligami itu indah", dan yang lebih populer adalah "poligami itu sunah".

Dalam definisi fikih, sunah berarti tindakan yang baik untuk dilakukan.Umumnya mengacu kepada perilaku Nabi. Namun, amalan poligami, yang dinisbatkan kepada Nabi, ini jelas sangat distorsif. Alasannya, jika memang dianggap sunah, mengapa Nabi tidak melakukannya sejak pertama kali berumah tangga?

Nyatanya, sepanjang hayatnya, Nabi lebih lama bermonogami daripada berpoligami. Bayangkan, monogami dilakukan Nabi di tengah masyarakat yang menganggap poligami adalah lumrah. Rumah tangga Nabi SAW bersama istri tunggalnya, Khadijah binti Khuwalid RA, berlangsung selama 28 tahun. Baru kemudian, dua tahun sepeninggal Khadijah, Nabi berpoligami. Itu pun dijalani hanya sekitar delapan tahun dari sisa hidup beliau. Dari
kalkulasi ini, sebenarnya tidak beralasan pernyataan "poligami itu sunah".

Sunah, seperti yang didefinisikan Imam Syafi'i (w. 204 H), adalah penerapan Nabi SAW terhadap wahyu yang diturunkan. Pada kasus poligami Nabi sedang mengejawantahkan Ayat An-Nisa 2-3 mengenai perlindungan terhadap janda mati dan anak-anak yatim. Dengan menelusuri kitab Jami' al- Ushul (kompilasi dari enam kitab hadis ternama) karya Imam Ibn al-Atsir (544-606H), kita dapat menemukan bukti bahwa poligami Nabi adalah media untuk menyelesaikan persoalan sosial saat itu, ketika lembaga sosial yang ada belum cukup kukuh untuk solusi.

Bukti bahwa perkawinan Nabi untuk penyelesaian problem sosial bisa dilihat pada teks-teks hadis yang membicarakan perkawinan-perkawin an Nabi. Kebanyakan dari mereka adalah janda mati, kecuali Aisyah binti Abu Bakr RA.

Selain itu, sebagai rekaman sejarah jurisprudensi Islam, ungkapan "poligami itu sunah" juga merupakan reduksi yang sangat besar. Nikah saja, menurut fikih, memiliki berbagai predikat hukum, tergantung kondisi calon suami, calon istri, atau kondisi masyarakatnya. Nikah bisa wajib, sunah, mubah (boleh), atau sekadar diizinkan. Bahkan, Imam al-Alusi dalam tafsirnya, Rûh al-Ma'âni, menyatakan, nikah bisa diharamkan ketika calon suami tahu dirinya tidak akan bisa memenuhi hak-hak istri, apalagi sampai menyakiti dan mencelakakannya. Demikian halnya dengan poligami. Karena itu, Muhammad Abduh dengan melihat kondisi Mesir saat itu, lebih memilih mengharamkan poligami.

Nabi dan larangan poligami

Dalam kitab Ibn al-Atsir, poligami yang dilakukan Nabi adalah upaya transformasi sosial (lihat pada Jâmi' al-Ushûl, juz XII, 108-179). Mekanisme poligami yang diterapkan Nabi merupakan strategi untuk meningkatkan kedudukan perempuan dalam tradisi feodal Arab pada abad ke-7 Masehi. Saat itu, nilai sosial seorang perempuan dan janda sedemikian rendah sehingga seorang laki-laki dapat beristri sebanyak mereka suka.

Sebaliknya, yang dilakukan Nabi adalah membatasi praktik poligami, mengkritik perilaku sewenang-wenang, dan menegaskan keharusan berlaku adil dalam berpoligami.

Ketika Nabi melihat sebagian sahabat telah mengawini delapan sampai sepuluh perempuan, mereka diminta menceraikan dan menyisakan hanya empat. Itulah yang dilakukan Nabi kepada Ghilan bin Salamah ats-Tsaqafi RA, Wahb al-Asadi, dan Qais bin al-Harits. Dan, inilah pernyataan eksplisit dalam pembatasan terhadap kebiasan poligami yang awalnya tanpa batas sama sekali.

Pada banyak kesempatan, Nabi justru lebih banyak menekankan prinsip keadilan berpoligami. Dalam sebuah ungkapan dinyatakan: "Barang siapa yang mengawini dua perempuan, sedangkan ia tidak bisa berbuat adil kepada keduanya, pada hari akhirat nanti separuh tubuhnya akan lepas dan terputus" (Jâmi' al-Ushûl, juz XII, 168, nomor hadis: 9049). Bahkan, dalam berbagai kesempatan, Nabi SAW menekankan pentingnya bersikap sabar dan menjaga perasaan istri.

Teks-teks hadis poligami sebenarnya mengarah kepada kritik, pelurusan, dan pengembalian pada prinsip keadilan. Dari sudut ini, pernyataan "poligami itu sunah" sangat bertentangan dengan apa yang disampaikan Nabi. Apalagi dengan melihat pernyataan dan sikap Nabi yang sangat tegas menolak poligami Ali bin Abi Thalib RA. Anehnya, teks hadis ini jarang dimunculkan kalangan propoligami. Padahal, teks ini diriwayatkan para ulama hadis terkemuka: Bukhari, Muslim, Turmudzi, dan Ibn Majah.

Nabi SAW marah besar ketika mendengar putri beliau, Fathimah binti Muhammad SAW, akan dipoligami Ali bin Abi Thalib RA. Ketika mendengar rencana itu, Nabi pun langsung masuk ke masjid dan naik mimbar, lalu berseru: "Beberapa keluarga Bani Hasyim bin al-Mughirah meminta izin kepadaku untuk mengawinkan putri mereka dengan Ali bin Abi Thalib. Ketahuilah, aku tidak akan mengizinkan, sekali lagi tidak akan mengizinkan. Sungguh tidak aku izinkan, kecuali Ali bin Abi Thalib menceraikan putriku, kupersilakan mengawini putri mereka. Ketahuilah, putriku itu bagian dariku; apa yang mengganggu perasaannya adalah menggangguku juga, apa yang menyakiti hatinya adalah menyakiti hatiku juga." (Jâmi' al-Ushûl, juz XII, 162, nomor hadis: 9026).

Sama dengan Nabi yang berbicara tentang Fathimah, hampir setiap orangtua tidak akan rela jika putrinya dimadu. Seperti dikatakan Nabi, poligami akan menyakiti hati perempuan, dan juga menyakiti hati orangtuanya.

Jika pernyataan Nabi ini dijadikan dasar, maka bisa dipastikan yang sunah justru adalah tidak mempraktikkan poligami karena itu yang tidak dikehendaki Nabi. Dan, Ali bin Abi Thalib RA sendiri tetap bermonogami sampai Fathimah RA wafat.

Poligami tak butuh dukungan teks

Sebenarnya, praktik poligami bukanlah persoalan teks, berkah, apalagi sunah, melainkan persoalan budaya. Dalam pemahaman budaya, praktik poligami dapat dilihat dari tingkatan sosial yang berbeda.

Bagi kalangan miskin atau petani dalam tradisi agraris, poligami dianggap sebagai strategi pertahanan hidup untuk penghematan pengelolaan sumber daya. Tanpa susah payah, lewat poligami akan diperoleh tenaga kerja ganda tanpa upah. Kultur ini dibawa migrasi ke kota meskipun stuktur masyarakat telah berubah. Sementara untuk kalangan priayi, poligami tak lain dari bentuk pembendamatian perempuan. Ia disepadankan dengan harta dan takhta yang berguna untuk mendukung penyempurnaan derajat sosial lelaki.

Dari cara pandang budaya memang menjadi jelas bahwa poligami merupakan proses dehumanisasi perempuan. Mengambil pandangan ahli pendidikan Freire, dehumanisasi dalam konteks poligami terlihat mana kala perempuan yang dipoligami mengalami self-depreciation. Mereka membenarkan, bahkan bersetuju dengan tindakan poligami meskipun mengalami penderitaan lahir batin luar biasa. Tak sedikit di antara mereka yang menganggap penderitaan itu adalah pengorbanan yang sudah sepatutnya dijalani, atau poligami itu terjadi karena kesalahannya sendiri.

Dalam kerangka demografi, para pelaku poligami kerap mengemukakan argumen statistik. Bahwa apa yang mereka lakukan hanyalah kerja bakti untuk menutupi kesenjangan jumlah penduduk yang tidak seimbang antara lelaki dan perempuan. Tentu saja argumen ini malah menjadi bahan tertawaan. Sebab, secara statistik, meskipun jumlah perempuan sedikit lebih tinggi, namun itu hanya terjadi pada usia di atas 65 tahun atau di bawah 20 tahun. Bahkan, di dalam kelompok umur 25-29 tahun, 30-34 tahun, dan 45-49 tahun jumlah lelaki lebih tinggi. (Sensus DKI dan Nasional tahun 2000; terima kasih kepada lembaga penelitian IHS yang telah memasok data ini).

Namun, jika argumen agama akan digunakan, maka sebagaimana prinsip yang dikandung dari teks-teks keagamaan itu, dasar poligami seharusnya dilihat sebagai jalan darurat. Dalam kaidah fikih, kedaruratan memang diperkenankan. Ini sama halnya dengan memakan bangkai; suatu tindakan yang dibenarkan manakala tidak ada yang lain yang bisa dimakan kecuali bangkai.

Dalam karakter fikih Islam, sebenarnya pilihan monogami atau poligami dianggap persoalan parsial. Predikat hukumnya akan mengikuti kondisi ruang dan waktu. Perilaku Nabi sendiri menunjukkan betapa persoalan ini bisa
berbeda dan berubah dari satu kondisi ke kondisi lain. Karena itu, pilihan monogami-poligami bukanlah sesuatu yang prinsip. Yang prinsip adalah keharusan untuk selalu merujuk pada prinsip-prinsip dasar syariah, yaitu keadilan, membawa kemaslahatan dan tidak mendatangkan mudarat atau kerusakan (mafsadah).

Dan, manakala diterapkan, maka untuk mengidentifikasi nilai-nilai prinsipal dalam kaitannya dengan praktik poligami ini, semestinya perempuan diletakkan sebagai subyek penentu keadilan. Ini prinsip karena merekalah yang secara langsung menerima akibat poligami. Dan, untuk pengujian nilai-nilai ini haruslah dilakukan secara empiris, interdisipliner, dan obyektif dengan melihat efek poligami dalam realitas sosial masyarakat.

Dan, ketika ukuran itu diterapkan, sebagaimaan disaksikan Muhammad Abduh, ternyata yang terjadi lebih banyak menghasilkan keburukan daripada kebaikan. Karena itulah Abduh kemudian meminta pelarangan poligami.

Dalam konteks ini, Abduh menyitir teks hadis Nabi SAW: "Tidak dibenarkan segala bentuk kerusakan (dharar) terhadap diri atau orang lain." (Jâmi'a al-Ushûl, VII, 412, nomor hadis: 4926). Ungkapan ini tentu lebih prinsip dari pernyataan "poligami itu sunah".


Faqihuddin Abdul Kodir Dosen STAIN Cirebon dan peneliti Fahmina Institute Cirebon,
Alumnus Fakultas Syariah Universitas Damaskus, Suriah

Tags